Senin 05 Aug 2013 21:04 WIB

AS Disebut Tengah Hadapi Ancaman Keamanan Paling Besar

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
 Polisi menjaga ketat Kedubes AS di Manama, Bahrain, Ahad (4/8).
Foto: AP/Hasan Jamali
Polisi menjaga ketat Kedubes AS di Manama, Bahrain, Ahad (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota senat Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik mengatakan penutupan puluhan kedutaan besar dan konsulat di negara Muslim karena negara tersebut tengah menghadapi ancaman keamanan paling besar dalam beberapa tahun terakhir.

Senator Saxby Chambliss mengatakan badan intelijen AS meminta penutupan 21 fasilitas diplomatik setelah menyadap pembicaraan. Mereka juga meminta AS mengeluarkan peringatan perjalanan global bagi orang Amerika.

Menurutnya, ancaman keamanan tersebut mengingatkan AS pada serangan teror 11 September 2001. "Kami tidak mengambil pelajaran dari peristiwa 9/11 seperti yang seharusnya, tapi di sini sangat penting kita mengambil rencana yang tepat," ujarnya dikutip Arabnews.

Senator Partai Demokrat, Dutch Ruppersberger mengatakan ancaman tersebut disadap dari orang di jabatan tinggi Alqaidah di semenanjung Arab. Percakapan tersebut membahas tentang serangan besar. Kongres tidak memberikan rincian ancaman. Mereka hanya mengatakan ancaman berasal dari orang di tingkat tinggi.

Senator dari partai Republikan, pete King mengatakan ancaman tersebut termasuk mencantumkan tanggal serangan namun tidak memberi lokasi. "Ancaman itu rinci seperti bagaimana akan terjadi dan juga tanggal tertentu," ujarnya. Dia menambahkan serangan kemungkinan terjadi di Timur Tengah. "Ini merupakan peringatan agar kami bangun.

Pada Jumat pekan lalu, pemerintah Obama mengumumkan penutupan fasilitas diplomasi pada akhir pekan dan mengumumkan peringatan perjalanan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement