Senin 05 Aug 2013 22:01 WIB

Pencarian TKI yang Tenggelam di Selat Malaka Terus Dilakukan

Tenggelam di laut (ilustrasi)
Foto: Shutterstock
Tenggelam di laut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Direktorat Kepolisian Perairan Provinsi Riau, melakukan monitor terhadap peristiwa hanyutnya puluhan tenaga kerja Indonesia di perairan Selat Malaka saat mudik dari Malaysia beberapa waktu lalu.

"Ada sejumlah kapal yang memang 'standby' untuk memonitor peristiwa hanyutnya puluhan TKI yang mudik dari Malaysia," kata Direktur Polair Polda Riau Kombes Pol Lukas Gunawan di Pekanbaru, Senin.

Tiga kapal patroli diantaranya menurut dia, adalah milik Mabes Polair dengan kekuatan mesin yang sudah sangat maksimal. Selain itu, kata Lukas, pihaknya juga melibatkan sejumlah anggota Polair yang berada di wilayah masing-masing resort (Polres) di tiap kabupaten atau kota yang dekat dengan wilayah perairan.

"Seperti Dumai, Bengkalis, dan Kabupaten Indragiri Hilir. Ada sejumlah anggota yang memang turut membantu untuk memonitoring peristiwa itu," katanya.

Upaya koordinasi menurut dia juga terus dioptimalkan khususnya dengan Ditpolair Mabes Polri di Jakarta. "Sementara untuk koordinasi internasional, dilakukan oleh Mabes Polair di Jakarta dengan aparat kepolisian perairan Malaysia," katanya.

Sebelumnya pada Sabtu (3/8/2013) dikabarkan, satu kapal yang mengangkut 44 warga negara Indonesia (WNI) tenggelam di perairan Johor, Malaysia, dan hingga saat ini sebagian besar korban belum ditemukan dan masih dicari.

Dikabarkan, kapal yang mengangkut 44 penumpang tersebut tenggelam di lautan ganas pada Kamis 1 Agustus 2013 malam, dimana hanya ada empat orang yang berhasil diselamatkan sehari setelah peristiwa itu.

Diyakini para penumpang kapal merupakan WNI yang bekerja secara ilegal di Malaysia. Mereka diduga bermaksud meloloskan diri dari pemeriksaan perbatasan dalam perjalanan mudik ke Indonesia untuk menyambut Idul Fitri.

Kapal tersebut tenggelam sekitar tiga jam setelah bertolak dari pantai timur Tanjung Sedili di negara bagian Johor menuju ke Batam di Selat Malaka.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement