REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, Senin (5/8) mengatakan ia yakin pembicaraan perdamaian antara pemerintahnya dan kelompok gerilyawan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) akan menghasilkan kesepakatan perdamaian.
"Idealnya, kami akan menyelesaikan perundingan ini sebelum saya harus memutuskan apakah akan mencalonkan diri lagi atau tidak dalam pemilihan umum mendatang (Mei tahun depan)," kata Santos kepada wartawan.
"Mari lah kita lihat berapa banyak kemajuan yang telah kita capai sampai saat itu. Tenggat sama sekali kontra-produktif dalam proses semacam ini," katanya.
Santos mengulangi pendirian pemerintahnya untuk menentang pembicaraan memasuki gencatan senjata dengan pemberontak sementara perundingan berlanjut di Havana, Kuba. Dia memilih untuk mempertahankan tekanan militer atas gerilyawan.
"Yang penting ialah keseimbangan kekuatan menguntungkan kami dan itu akan berarti memberi pemberontak keuntungan yang tak perlu," kata Santos sebagaimana dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Selasa.