Rabu 07 Aug 2013 07:03 WIB

Harga Emas Turun di Bawah 1.300 Dolar AS

Emas Batangan PT Aneka Tambang (ilustrasi)  Foto:Yogi Ardhi/Republika
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Emas Batangan PT Aneka Tambang (ilustrasi) Foto:Yogi Ardhi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun di bawah 1.300 dolar AS per ounce pada Selasa (6/8) atau Rabu (7/8) pagi waktu Indonesia. Ini terjadi di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mempertimbangkan kembali pembelian obligasi bulanannya.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 19,9 dolar AS, atau 1,53 persen, menjadi menetap di 1.282,5 dolar AS per ounce. Menurut statistik MarketWatch, penurunan pada Selasa merupakan hari keenam berturut-turut.

Analis pasar mengatakan, tekanan turun dalam perdagangan emas merupakan bukti keyakinan bahwa pengurangan stimulus kemungkinan akan dimulai lebih cepat daripada yang diperkirakan, karena upaya stimulus oleh Fed, yang meliputi pembelian aset bulanan 85 miliar dolar AS, telah dipandang sebagai pendukung bagi harga emas.

Ketua Fed Bank Chicago Charles Evans mengatakan bahwa Fed "sangat mungkin" untuk mulai memperlambat laju pembelian obligasi bulanan pada akhir tahun ini, karena situasi ekonomi telah menunjukkan perbaikan.

Sementara itu, menurut laporan Xinhua, Ketua Fed Bank Atlanta Dennis Lockhart mengatakan, upaya pengurangan pembelian aset Fed bisa diumumkan di salah satu pertemuan kebijakan yang tersisa tahun ini, termasuk pada Oktober. Namun, Dewan Emas Dunia (World Gold Council) mengatakan harga emas berada pada bagian bawah, bukan atas, yang berarti harga emas bisa naik kembali.

Terhadap latar belakang ini, perak untuk pengiriman September turun 19,7 sen, atau 1,0 persen, menjadi ditutup pada 19,523 dolar AS per ounce.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement