Rabu 07 Aug 2013 11:15 WIB

Survei: Lebih Separuh Orang AS Tak Ingin Hidup Lebih Lama

Konstitusi Amerika Serikat
Foto: us.gov
Konstitusi Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Kemajuan biomedis memungkinkan orang hidup sampai usia 120 tahun dan bahkan lebih pada masa depan, tapi itu bukan yang benar-benar diinginkan oleh lebih separuh orang Amerika Serikat (AS), setidak untuk sekarang. Demikian hasil survei yang dilakukan Pew Research Center baru-baru ini.

"Banyak orang Amerika tidak memandang dengan gembira prospek hidup jauh lebih lama. Mereka melihat bahaya serta janji dalam kemajuan biomedis, dan lebih banyak lagi berpendapat itu akan jadi sesuatu yang buruk, bukan baik, bagi masyarakat jika orang hidup beberapa dasawarsa lebih lama dibandingkan dengan kemungkinan hari ini," papar Pew Research Center dalam laporannya.

Hasil survei yang dirilis pada Selasa (6/8) tersebut mengungkapkan sebanyak 65 persen sampel perwakilan secara nasional atas 2.012 orang dewasa pada usia 18 tahun dan lebih tua mengatakan mereka tak memilih untuk menjalani perawatan medis untuk memperlambat proses penuaan dan hidup sampai 120 tahun atau lebih lama lagi.

Ketika ditanya mengenai konsekuensi bagi masyarakat kalau perawatan baru medis dapat memperlambat proses penuaan dan memungkinkan orang kebanyakan hidup lebih lama, setidaknya sampai usia 120 tahun, sebanyak 51 persen responden mengatakan perawatan tersebut akan menjadi sesuatu yang buruk buat masyarakat. Sementara itu, 41 persen mengatakan semua itu akan menjadi sesuatu yang baik.

Ketika ditanya berapa lama mereka ingin hidup, lebih dua-pertiga menyebutkan usia antara 79 dan 100 tahun. Usia kehidupan ideal menengah yang diingini ialah 90 tahun, sekitar 11 tahun lebih lama dibandingkan dengan harapan hidup rata-rata orang Amerika saat ini, yaitu 78,7 tahun. Cuma sembilan persen responden memilih hidup lebih dari 100 tahun.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan hidup masa depan rata-rata orang di AS, untuk hidup setidaknya 120 tahun, hampir tiga-perempat mengatakan itu barangkali atau pasti takkan terjadi sampai tahun 2050. Cuma seperempat orang dewasa menganggap itu mungkin terjadi pada 2050.

Kebanyakan orang AS juga meramalkan dampak negatif lain. Sebanyak dua-pertiga sepakat bahwa harapan hidup yang lebih lama akan membuat sumber daya alam kita jadi terentang dan para ilmuwan medis akan menawarkan perawatan sebelum mereka sepenuhnya memahami bagaimana itu mempengaruhi kehidupan rakyat. Sementara itu, sebanyak enam-dari-10 orang mengatakan perawatan ini secara mendasar takkan alamiah.

Pendapat makin terpecah ketika responden ditanyakan mengenai apakah ekonomi kita akan lebih produktif sebab orang dapat bekerja lebih lama, dan 44 persen setuju sedangkan 53 persen menolaknya. Dengan berkurangnya angka kelahiran dan naiknya harapan hidup, penduduk AS dengan usia menjadi tua.

Saat ini, sebanyak 41 juta orang Amerika berusia 65 tahun dan lebih tua lagi, atau 13 persen dari seluruh warga AS, naik dari empat persen pada 1900. Sampai 2050, satu-dari-lima orang Amerika akan berusia 65 tahun atau lebih tua, dan setidaknya 400.000 orang akan berusia 100 tahun atau lebih tua, demikian proyeksi Badan Sensus AS.

sumber : Antara/Xinhua
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement