REPUBLIKA.CO.ID -- Kamis (8/8) besok, Indonesia diprediksi akan merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1434 Hijriyah. Hampir seluruh masyarakat akan mengucapkan selamat Idul Fitri, tidak hanya kepada orang yang disayang, melainkan kepada setiap Muslim.
Ucapan selamat hari Raya Idul Fitri ini juga bisa memperkuat silaturahim antar sesama Muslim. Pada saat hari Raya zaman Rasulullah dahulu, apabila beliau saling bertemu dengan sahabatnya, beliau mengucapkan “Taqabbalallahu minna wa minkum” yang artinya semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian.
Banyaknya ucapan selamat hari raya banyak membuat masyarakat kebingungan tentang ucapan yang paling dianggap benar. Di Indonesia, kebanyakan masyarakat mengucapkan “Minal aidin wal faidzin”. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai tidak salah karena mengucap kebaikan pada hari Raya merupakan doa untuk sesama Muslim.
“Ucapan selamat Hari Raya dalam Bahasa Indonesia pun tidak menjadi masalah, yang penting doa (ucapan) bagus untuk sesama Muslim”, ungkap Tengku Zulkarnaen selaku Wakil Sekretaris Jendral MUI saat dihubungi RoL, Rabu (7/8)
Menurutnya, ucapan “minal aidin wal faidzin” datang dari para ulama-ulama terdahulu yang menyebarkan Islam di Indonesia. Walaupun banyak perbedaan dalam mengucapkan selamat hari Raya, hal ini bukanlah suatu permasalahan. Asalkan ucapan selamat itu baik, walaupun berbeda bahasa dan kata-kata, hal itu diperbolehkan.
Di negara lain seperti India dan Pakistan pun ucapan selamat hari Raya berbeda dengan di Indonesia. “Eid Mubarak” merupakan kalimat yang lazim diucapkan pada saat hari Raya di sana.
Hukum dalam mengucapkan selamat di hari Raya adalah sunnah. Namun, bukan dengan begitu kita hanya diam dan malah menyebabkan permusuhan di hari Raya. Alangkah baiknya kita memperkuat jalinan silaturahmi dengan saling mengucapkan selamat dan doa di hari Raya kemenangan umat Islam.