Rabu 07 Aug 2013 16:21 WIB

Penembakan Polisi Belum Tentu untuk Meneror Aparat

Tewas Ditembak (ilustrasi)
Foto: depotproperty.com
Tewas Ditembak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri belum bisa memastikan maraknya penembakan terhadap anggota polisi sengaja ditunjukan untuk meneror polisi yang sedang bertugas.

"Belum bisa dipastikan ke arah itu (teror), karena serangan yang dilakukan bervariasi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Humas Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto di Jakarta, Rabu (7/8).

Agus mengatakan, kepolisian tentunya akan lebih mewaspadai terhadap kemungkinan serangan teror yang dilakukan orang tak dikenal yang sewaktu-waktu bisa terjadi. "Penjagaan tentu akan ditingkatkan," katanya.

Sebelumnya, seorang anggota Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polsek Cilandak Aiptu Dwiyatno meninggal dunia akibat ditembak orang tidak dikenal di sekitar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten pada Rabu (7/8) sekitar pukul 05.00 WIB.

Kejadian serupa juga pernah terjadi sebelumnya. Pada Sabtu (27/7) pagi pukul 04.30 WIB, anggota Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Pusat, Aipda Patah Saktiyono (53) ditembak orang tak dikenal di Cireundeu, Ciputat, Tangerang Selatan, ketika hendak menuju ke kantornya di Gambir, Jakarta Pusat. Akibat penembakan tersebut, korban mengalami luka tembak di punggung bagian belakang yang menembus dada sebelah kiri.

Kepala Polda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno menduga pelaku penembakan terhadap dua anggota kepolisian tersebut adalah orang yang sama. "Dugaan sementara dilakukan oleh pelaku yang sama karena modusnya mirip," kata Putut di Jakarta, Rabu.

Dugaan tersebut berdasarkan modus pelaku yang menembak korban dari arah belakang dan menggunakan sepeda motor. Saat ini petugas masih menyelidiki kasus penembakan misterius terhadap Aiptu Dwiyatno sehingga polisi belum bisa memastikan motif penembakan tersebut terkait aksi terorisme atau kejahatan lainnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement