Muslim Maluku Rayakan Idul Fitri dalam Suasana Keprihatinan
Red: Heri Ruslan
Rabu 07 Aug 2013 21:27 WIB
Foto: Antara
Kondisi pemukiman warga Negeri Lima, Pulau Ambon, Maluku, tersapu banjir bandang akibat jebolnya waduk Way Ela, Kamis (25/7).
REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu mengatakan bahwa perayaan Idul Fitri 1434 Hijriah di Maluku yang jatuh pada Kamis 8 Agustus 2013, berlangsung dalam suasana keprihatinan.
"Saya sampaikan keprihatinan yang mendalam karena sebagian besar warga muslim harus merayakannya Lebaran dalam suasana penuh keterbatasan karena menjadi korban bencana alam banjir maupun tanah longsor," kata Karel Ralahalu saat menyampaikan pidato menyambut Idul Fitri 1434 H di Ambon, Rabu malam.
Gubernur menyampaikan keprihatinan mendalam karena 2.530 jiwa warga Desa Negeri Lima, Pulau Ambon, Maluku Tengah, terpaksa harus merayakan hari Kemenangan setelah sebulan menjalani puasa pada tenda-tenda pengungsian, sebagai akibat jebolnya natural Dam Way Ela di Desa tersebut pada 25 Juli 2013.
Bencana alam yang sempat menyedot perhatian masyarakat di berbagai daerah di Indonesia tersebut, kata gubernur, telah mengakibatkan sedikitnya 3 warga Negeri Lima hilang dan belum ditemukan, 525 unit rumah rusak dan hanyut ke laut, di samping sejumlah sarana dan prasarana umum seperti jembatan, jalan, air bersih, sekolah, sarana kesehatan hancur.
Keprihatinan yang sama juga disampaikan Gubernur Karel Ralahalu karena ternyata sesama basudara (bersaudara) warga Muslim di Kota Ambon, harus merayakan kemenangan tersebut pada lokasi pengungsian, setelah dilanda banjir dan tanah longsor dasyat pada 30 Juli.
"Saya menyatakan keprihatinan yang sangat mendalam karena saudara saya warga Negeri Lima maupun warga Ambon harus merayakan hari kemenangan ini di lokasi-lokasi penampungan sementara dalam suasana penuh keterbatasan," katanya.
Gubernur Karel menyatakan tetap berdoa untuk sesama warga muslim yang tertimpa musibah diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi berbagai cobaan hidup, termasuk merayakan hari kemenangan di lokasi penampungan sementara.
"Kendati memilukan saya yakin semangat merayakan Idul Fitri tahun ini akan terpancar dari rona wajah warga muslim karena menang dalam menghadapi cobaan hidup," ujarnya.
Gubernur juga merasa yakin warga muslim yang tertimpa bencana akan menghadapi semua cobaan hidup tersebut dengan penuh ketabahan serta tetap mensyukuri akan kebesaran dan perlindungan Allah SWT.
Pemerintah Provinsi Maluku, tandasnya, tidak menutup mata terhadap semua penderitaan yang dialami para korban bencana alam banjir dan tanah longsor, tetapi terus berkoodinasi dengan Pemerintah Pusat maupun kabupaten-kota, TNI/Polri serta komponen masyarakat lainnya, untuk melanjutkan tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi sesuai ketentuan.
"Karena itu, saya mintakan kesabaran dan pengertian baik semua pihak, sebab apa yang akan dikerjakan membutuhkan proses dan memakan waktu panjang. Percaya dan yakinlah, bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa, akan senantiasa memberkati dan memberikan taufik dan hidayah bagi warga Muslim dalam menghadapi hari-hari hidup di masa mendatang," tambahnya.