REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Belanda memutuskan memperpanjang penutupan kedutaannya di Sana'a dan menarik keluar semua staf diplomatiknya dari Yaman.
Menteri Luar Negeri Frans Timmermans dalam satu pernyataan pada Rabu (7/8), mengatakan keputusan tersebut diambil berdasarkan informasi dari berbagai badan intelijen yang menyebut beberapa negara Barat, termasuk Belanda, adalah target potensial serangan teror yang direncanakan.
Pemerintah Yaman mengatakan pada Rabu pihaknya telah menggagalkan rencana Alqaidah merebut dua terminal minyak utama dan terminal ekspor gas di ibu kota provinsi di bagian timur negara itu.
Amerika Serikat baru-baru ini mengeluarkan peringatan potensi serangan oleh militan dan menutup misi diplomatiknya di seluruh Timur Tengah dan Afrika. Beberapa negara Barat, termasuk Belanda, menutup sementara kedutaan mereka di Yaman karena masalah keamanan.