REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Rumah pemain Persebaya Divisi Utama, Akbar Rasyid, kembali menjadi sasaran penyerangan dan perusakan oleh sekelompok orang di Jalan Regge I Makassar, Kamis malam.
Dalam penyerangan tersebut, sekelompok pemuda melakukan pengerusakan bagian luar dan dalam rumah mantan pemain PSM tersebut. Pagar rumah Akbar Rasyid juga ikut dihancurkan termasuk kloset (WC)-nya.
"Saya baru tiba setelah penyerangan terjadi. Namun dari yang terlihat memang sangat parah. Bahkan WC dalam rumah juga ikut menjadi sasaran. Saya juga sangat kecewa terhadap sikap Polsek Tallo yang seolah membiarkan dan tidak melakukan tindakan tegas," jelas Akbar Rasyid saat dihubungi seusai kejadian.
Kekesalan mantan Pemain Persisam Samarinda itu cukup beralasan. Sebab kejadian penyerangan itu bukan yang pertama. Pihaknya juga menilai aparat dari Polsek Tallo tidak serius dalam menangani dan mencegah terjadinya penyerangan susulan.
Selain itu, kata dia, pihak kepolisian dari Polsek Tallo juga dinilai bersikap berbeda terhadap masyarakat yang berada di sekitar daerah tersebut. Bahkan beberapa di antaranya ada yang justru ditangkap padahal tujuannya untuk membantu.
"Saya sangat kecewa terhadap perlakuan tidak adil dari pihak kepolisian. Saya pribadi memang tidak tahu siapa yang menjadi otak di balik penyerangan, namun sepertinya memang ada sehingga kejadian ini sulit terungkap," katanya.
Sebelumnya, penyerangan pertama terjadi 23 Juli 2013. Sejumlah pemuda tidak hanya menyerang dan merusak rumah. Gerombolan ini juga menjarah sejumlah barang seperti uang tunai, ponsel, 15 bola, dan televisi. Bahkan orang tua Akbar turut terkena busur pada bagian kaki.
Pengerusakan itu diduga dilakukan oleh sekelompok pemuda berasal dari Jalan AR Dg Ngunjung.
Mereka melakukan pengerusakan dengan melempari rumah Akbar dan warga sekitar serta menghancurkan jendela, pagar, pintu dan lain-lain.