Jumat 09 Aug 2013 00:53 WIB

Lebaran Hari Pertama, Jalan Protokol Bandarlampung Lengang

Lebaran (ilustrasi)
Foto: Antara/Nizar Arsyadani
Lebaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Suasana jalan protokol di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, lengang dari kendaraan roda dua dan roda empat pada Idul Fitri 1434 Hijriah, Kamis.

Pada Idul Fitri hari pertama ini, tidak seperti biasanya kondisi jalan protokol di Bandarlampung yang padat kendaraan bermotor, kini menjadi lengang. Sejumlah pertokoan juga tutup, semuanya meliburkan karyawannya untuk dapat merayakan Idul Fitri 1434 Hijriah.

"Hari pertama Lebaran biasanya dihabiskan bersama dengan keluarga besar," kata Surono, warga Kelurahan Way Kandis Bandarlampung.

Dia juga mengaku, setelah melaksanakan shalat Idul Fitri kemudian berkeliling silaturahim dan bermaaf-maafan di lingkungan sekitar untuk menjaga keakraban.

Hal senada disampaikan warga Bandarlampung lainnya yang lebih memilih menjaga keakraban serta silaturahim bersama warga lainnya.

"Hal semacam ini sudah menjadi tradisi untuk menjaga keharmonisan bersama dan saling meminta maaf," kata Affan, warga Kelurahan Kedamaian.

Ia menyatakan, tidak perlu bermewah-mewahan untuk merayakan Idul Fitri, mengingat yang paling penting adalah dapat berkumpul bersama keluarga. "Memaknai hari Lebaran adalah dengan berkumpul bersama keluarga, itu lebih indah," katanya lagi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement