Sabtu 10 Aug 2013 00:07 WIB

Jenis Flu Burung Baru Bisa Ditularkan Antarmanusia

Red:
Flu Burung
Flu Burung

BEIJING -- Sekelompok ilmuwan Cina menemukan bukti yang menunjukkan bahwa jenis flu burung baru, H7N9, dapat ditularkan antarmanusia. 

Kasus infeksi H7N9 pertama pada manusia dilaporkan pemerintah Cina bulan Maret tahun ini. Pada akhir Mei telah terdapat 132 kasus dan 37 kematian di Cina, serta satu kasus di Taiwan. 

Dr Alan Hampson, ketua Influenza Specialist Group di Australia, kepada ABC menjelaskan, susunan jenis flu burung ini menjadikannya lebih bisa ditularkan antarmanusia dibandingkan jenis H5N1.

Peristiwa tewasnya seorang ayah dan anak perempuan yang merawatnya belum lama ini dilihat sebagai bukti kemungkinan penularan H7N9 antarmanusia. Meskipun begitu, hasil tes 43 orang yang mengalami kontak dengan kedua korban tersebut menunjukkan mereka bebas virus H7N9 negatif. 

Menurut Dr Hampson, sumber H7N9 tidaklah diketahui, dan burung yang terinfeksi H7N9 tidak menunjukkan gejala sakit.  "Kita tidak melihat efeknya terhadap unggas," jelasnya, "[Virus ini] secara potensial bergerak diam-diam di antara populasi burung, jadi kita tidak tahu dimana [virus ini] berada dan apa saja resikonya." 

Professor Anne Kelso, Direktur WHO Collaborating Centre for Reference and Research on Influenza, mengatakan sampai saat ini tidak terdapat vaksin untuk virus H7N9. Ia menjelaskan, prototipe vaksin untuk virus-virus influenza H7 yang sudah ada kemungkinan besar tidak akan berguna mengatasi jenis flu burung baru ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement