REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Angkatan Bersenjata Mesir pada Jumat (9/8) membantah bahwa Israel telah mengebom satu pangkalan roket oposisi di Sinai. Meski begitu, Mesir menyatakan satu orang tewas dalam satu ledakan di Rafah Selatan di Sinai Utara, kata MENA.
"Langit Mesir sepenuhnya aman dan tak ada yang bisa menyusupi wilayah udara Mesir," kata Juru Bicara Angkatan Bersenjata Ahmed Ali, sebagaimana dikutip kantor berita resmi Mesir itu.
Angkatan Bersenjata masih menyisir lokasi ledakan untuk mencari bukti dan melakukan penyelidikan. Angkatan Bersenjata setakat ini hanya menemukan satu sepeda motor di dekat satu mayat. "Tak masuk akal jika ada koordinasi antara Mesir dan Israel untuk melancarkan serangan guna memelihara keamanan wilayah Mesir," ia menambahkan.
Ali juga mendesak media agar berpegang pada keakuratan ketika menyiarkan berita yang bisa memiliki dampak serius tentang keamanan nasional Mesir.
Pada Jumat pagi, jejaring harian resmi Al-Ahram melaporkan Israel telah mengebom satu pangkalan roket milik kelompok gerilyawan garis keras di Kota Rafah di Sinai Utara, Mesir, dan menewaskan lima orang.
Satu kendaraan udara tanpa awak milik Israel mengebom pangkalan itu setelah Israel menerima keterangan yang mengatakan, "Gerilyawan akan menembakkan roket pada Jumat sore ke dalam wilayah Israel", kata satu sumber Mesir yang tak ingin disebutkan jatidirinya kepada Xinhua yang dikutip Sabtu (10/9).
Ia menambahkan laporan keamanan mengatakan gerilyawan itu telah membuat pangkalan roket di bagian selatan Kota Rafah di dekat pos penyeberangan Israel, Karam Abou-Salem, pada Kamis malam.