Sabtu 10 Aug 2013 08:54 WIB

Polisi-Pendemo Bentrok di Kashmir, 30 Orang Cedera

Demo warga Kashmir menentang India
Foto: AP
Demo warga Kashmir menentang India

REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Pasukan keamanan di Kashmir India menembakkan gas air mata ke ratusan pemrotes yang melemparkan batu terhadap para pemrotes, kemarin. Pengunjuk rasa itu turun ke jalan-jalan setelah sholat, kata polisi dan saksi mata.

Polisi dan pasukan paramiliter terlibat bentrok dengan para pemrotes di beberapa lokasi kota utama Srinagar termasuk pada satu lapangan sholat penting mencederai setidaknya 30 orang. "Kami menangani bentrokan seru segera setelah jemaah menyelesaikan sholat Idul Fitri mereka. Belasan orang cedera di kedua pihak," kata seorang perwira polisi yang tidak bersedia namanya disebutkan kepada AFP.

Para pemrotes meneriakkan "kami ingin merdeka" dan slogan-slogan anti-India serta "penahanan para pemimpin kami tidak bisa diterima," kata para saksi mata. Malam menjelang Idul Fitri para pemimpin penting gerilyawan berada dalam tahanan rumah.

Pemimpin pejuang kemerdekaan Syed Ali Geelani menyerukan "protes damai" segera setelah para jemaah mengecam apa yang mereka katakan pelanggaran hak asasi manusia oleh pasukan pemerintah di wilayah Himalaya. Sekitar 12 kelompok pejuang kemerdekaan memerangi pasukan India sejak tahun 1989 bagi kemerdekaan daerah itu atau bergabung dengan Pakistan. Perang itu telah menyebabkan puluhan ribu orang, sebagian besar warga sipil tewas.

Bentrokan itu terjadi sehari setelah pemerintah India menuduh tentara Pakistan terlibat dalam serangan mematikan terhadap pasukannya di Kashmir, saat perdana menteri Pakistan berusaha meredakan ketegangan menyangkut serangan itu.

New Delhi mendapat tekanan yang meningkat dari dalam negeri untuk menunda tanpa waktu yang tidak ditentukan perundingan perdamaian yang diusulkan dengan Pakistan, setelah lima tentara India tewas dalam satu serangan di Garis Pengawas (LoC) gencatan senjata Senin malam. Pakistan membantah terlibat dalam serangan itu.

Kashmir terbagi dua, satu bagian dikuasai India dan bagian lainnya diperintah Pakistan dipisahkan leh garis pengawas itu. Kedua negara mengeklaim seluruh wilayah itu dan terlibat dua kali perang menyangkut wilayah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement