Sabtu 10 Aug 2013 15:13 WIB

Lavrov: Rusia-AS Ingin Bicarakan Suriah Secepat Mungkin

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry (kanan) dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov (kiri)
Foto: AP PHOTO
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry (kanan) dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Moskow dan Washington sepakat tentang perlunya menggelar lagi perundingan damai Suriah "sesegera mungkin". Keterangan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov Jumat (9/8).

"Pendapat kami sangat banyak yang sama. Ayo apa yang mungkin, kita perlu untuk mengadakan pertemuan Jenewa-2 sesegera mungkin," kata Lavrov kepada wartawan di Washington.

Lavrov menambahkan bahwa para pejabat AS dan Rusia akan bertemu lagi mengenai masalah ini pada akhir bulan. Lavrov dan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, bertemu Menlu AS, ohn Kerry dan Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, Jumat di tengah hubungan tegang antara bekas musuh Perang Dingin.

Rusia, Amerika Serikat dan PBB telah menghabiskan beberapa bulan mencoba untuk merencanakan konferensi tentang Suriah yang bertujuan mengatur politik transisi.

Rusia adalah sekutu rezim Suriah dan Rusia adalah sekutu utama rezim dan telah berusaha untuk melindunginya sejak awal konflik dengan menghalangi resolusi Barat tertentu di Dewan Keamanan PBB.

Satu putaran pertama perundingan Jenewa diadakan pada Juni tahun lalu berakhir buntu dengan kesepakatan rencana transisi politik di Suriah yang tidak pernah dilaksanakan.

Putaran kedua perundingan Jenewa awalnya akan dilakukan Juni tahun ini, dan kemudian Juli, namun gagal terwujud di tengah perbedaan tajam tentang maksud dan tujuan negosiasi.

Selain perbedaan tajam mengenai Suriah, hubungan Rusia-AS kian mendingin atas keputusan Moskow untuk memberikan Kontraktor pembocor intelijen AS Edward Snowden suaka politik sementara di Rusia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement