REPUBLIKA.CO.ID, PIKIT, FILIPINA--Sekitar 2.000 petani meninggalkan rumah dan pertaniannya di Filipina Selatan setelah pertempuran meletus antara militer dengan kelompok pemberontak Bangsamoro pada Sabtu (10/8) pagi.
Para keluarga membawa serta pakaian dan perlatan memasak serta menarik kerbau dan ternak mereka ke kawasan terpencil, Nalapan, Pulau Mindano, pada Sabtu di tengah suara mortar di kejauhan.
"Kita bisa mendengar pertempuran dari sini," ujar kepala desa Nalapan, Tibungko Abdul.
"Saat ini mungkin kita merasa aman, tapi bila situasi memburuk kita harus pergi pusat kota, " imbuhnya mengacu pada Pikit, kota terdekat dari Nalapan, dan dari desa-desa sekitar di mana para pengungsi berasal.