Senin 12 Aug 2013 08:41 WIB

Gara-Gara Sapi, Kepala Bandara Gorontalo Diminta Mundur

  Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa kondisi pesawat Lion Air di bandara Djalaludin, Gorontalo, Rabu (7/8).   (Antara/Adiwinata Solihin)
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa kondisi pesawat Lion Air di bandara Djalaludin, Gorontalo, Rabu (7/8). (Antara/Adiwinata Solihin)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Rustam Akili meminta Kepala Bandara Jalaluddin Gorontalo Agus Pramuka mundur dari jabatannya. Rustam menilai Agus tidak maksimal dalam bekerja.

"Kalau tidak mau mundur, pihak kementerian harus mencopot dia dari jabatannya," kata dia di Gorontalo, Senin.

Rustam mengatakan, salah satu indikasi kinerja Agus yang buruk adalah masuknya sapi milik warga ke area bandara hingga menyebabkan pesawat Lion Air jenis Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan JY-892 tergelincir di landasan bandara akibat menabrak sapi pada Selasa (6/8).

Seluruh penumpang yang berjumlah 110 dan tujuh kru selamat, sedangkan pesawat baru berhasil dievakuasi pada Jumat (9/8).

"Saat kecelakaan pesawat Lion Air dia tidak berada di tempat, ini bukan pertama kalinya terjadi," kata dia lagi.

Kepala Bandara juga tidak ada di bandara saat puncak arus mudik lebaran. Agus justru telah mudik lebih dulu.

Hal senada sebelumnya diungkapkan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dengan menuding bahwa kepala bandara tidak fokus bekerja.

Hingga berita ini diturunkan, Agus Pramuka belum berhasil dihubungi untuk diminta konfirmasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement