Senin 12 Aug 2013 17:00 WIB

Salah Faham, Warga Antarkampung di Bengkunat Bentrok

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dewi Mardiani
 Bentrokan. Ilustrasi.    (Antara/Sahrul Manda Tikupadang)
Bentrokan. Ilustrasi. (Antara/Sahrul Manda Tikupadang)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Warga di dua desa di Kecamatan Bengkunat, Belimbing, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, saling serang, sejak Ahad (11/8)malam. Bentrok antarkampung, setelah Idul Fitri mengakibatkan seorang warga mengalami luka bacok.

Keterangan yang diperoleh dari warga setempat, Senin (12/8) petang, aksi saling serang ini antara warga Desa Way Haru dan Desa Bandar Dalam, Kecamatan Bengkunat Belimbing, Pesisir Barat. Situasinya hingga saat ini masih mencekam. Lokasi kejadian sekitar lima jam perjalanan dari kota Bandar Lampung.

Bentrok ini diduga kesalahfahaman antardua warga berlainan desa. Ketidaksepahaman ini menyebabkan dua warga diketahui pemuda beretnis sama-sama Lampung, terjadi perkelahian.

Tak puas dengan perkelahian tersebut, keesokan harinya, Senin, terjadi aksi salling serang di kedua kubu. Dilaporkan, seorang warga mengalami luka bacok. Namun, belum bisa dikonfirmasi identitas korban.

Kapolres Lampung Barat, AKBP Eko Widianto, saat dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut. Namun, ia belum menjelaskan secara rinci kronologis kejadian, karena ia sedang menuju lokasi kejadian.

Lokasi bentrok sangat jauh untuk ditempuh dengan menggunakan jalan darat, baik dari Liwa, ibukota Kabupaten Lampung Barat, maupun dari Kabupaten Pesisir Barat. Kawasan ini berada di bibir pesisir barat Provinsi Lampung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement