WELLINGTON -- Badan sengketa perburuhan Selandia Baru memutuskan memberi akses kepada maskapai penerbangan Air New Zealand untuk memeriksa akun Facebook mantan pramugarinya.
Sang pramugari, Gina Kensington, dipecat gara-gara dituduh membolos kerja selama dua hari dengan alasan sakit, Maret lalu. Menurut Gina, ia meminta izin tidak masuk kerja untuk merawat saudaranya.
Karena dipecat, Gina melaporkan kasusnya ke badan sengketa perburuhan (Employment Relations Authority). Namun, lembaga itu justru memerintahkan Gina untuk memberikan password Facebooknya kepada Air New Zealand untuk "membuktikan kebenaran alasan" mengapa Gina tidak masuk kerja. Selain itu, Gina juga diminta memberi akses akun banknya kepada bekas tempat kerjanya itu.
Keputusan itu tentu saja diprotes para pembela hak-hak privacy di Selandia Baru. Menurut Thomas Beagle dari Tech Liberty, keputusan ini sangat mengkhawatirkan. Kepada ABC, Beagle mengatakan keputusan ini berlebihan. "Memang ada kasus sebelumnya di Selandia Baru dimana orang ketahuan berbohong sakit gara-gara postingan di FB mereka. Kalau tidak salah, orangh itu izin sakit tapi ternyata dia memposting foto-foto sedang berperahu-ria," katanya.
Menurut Beagle, tingginya angka pengangguran di tengah krisis keuangan global saat ini membuat para karyawan takut untuk bicara.