REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pipa sepanjang 92 kilometer (km) untuk mengalirkan minyak dari tepi laut Sumatra Selatan sampai ke Kilang Musi segera dibangun. Dengan adanya pipa tersebut itu akan menghemat biaya PT Pertamina (Persero) setengah dari harga biasa bila menggunakan kapal untuk mengirimkan minyak.
Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) Chrisna Damayanto mengungkapkan, perjanjian pembangunan pipa itu akan ditandatangani akhir Agustus ini. ''Akan saya tanda tangani akhir bulan ini,'' kata dia di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (13/8).
Menurut Chrisna dengan adanya pipa tersebut tidak akan memerlukan Floating Storage Offloading (FSO). Minyak dari sana akan langsung ke tangki. Pipa minyak itu berkapasitas mencapai 100 ribu barel. Sistemnya, kata dia, build operation and transfer (BOT) jadi pihak lain yang membangun Pertamina akan menyewa. Baru setelah 15 tahun akan beralih kepada Pertamina dan dibayar sesuai keekonomiannya.
Chrisna menuturkan, selama ini untuk mengangkut minyak perlu empat kapal yang harga sewanya 3 dlar AS per barel. Dengan adanya pipa itu harga bisa turun hingga 1,5 dolar AS per barel.
Target penyelesaian pembangunan pipa diperkirakan dua tahun. Pembangunan pipa ini akan dilakukan antara perusahaan Cina dan perusahaan lokal. Perusahaan China itu yang akan menggandeng dua perusahaan lokal. Nilai investasi sekitar 400 juta dolar AS. Diperkirakan pada 2017 akan mulai beroperasi.