Rabu 14 Aug 2013 05:39 WIB

Pendukung dan Penentang Mursi Terlibat Bentrok

Seorang tentara Mesir berjaga dengan kendaraan lapis baja dekat lapangan Nahda, tempat para pendukung Presiden Muhammad Mursi berkemah di sekitar Universitas Kairo, Giza
Foto: AP
Seorang tentara Mesir berjaga dengan kendaraan lapis baja dekat lapangan Nahda, tempat para pendukung Presiden Muhammad Mursi berkemah di sekitar Universitas Kairo, Giza

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Para pendukung dan penentang presiden terguling Mesir, Mohamed Mursi, terlibat bentrokan di jalan-jalan di pusat kota Kairo pada Selasa.

Situasi itu menunjukkan betapa Mesir masih berbahaya karena rakyat terpecah belah selama enam pekan setelah militer menggulingkan Moursi --tindakan yang diambil militer, setelah terjadinya kerusuhan massal yang menentang kepemimpinan Mursi.

Kubu-kubu pengunjuk rasa saling melemparkan batu ke arah satu sama lain dan polisi menembakkan gas air mata ke arah massa yang bertikai.

Sementara itu, prakarsa yang disodorkan oleh Al-Azhar, lembaga keagamaan berwenang, untuk menyelesaikan krisis tersebut tampak membuat langkah kemajuan.

Kelompok Islamis terbesar kedua, Partai Nour, memperkirakan bahwa perundingan yang didukung Al Azhar dalam upaya mencapai penyelesaian itu akan terwujud dalam waktu dekat.

Adapun Ikhwanul Muslim, kelompok pendukung Mursi, menyiratkan bahwa pihaknya bersedia mengambil bagian dalam perundingan tersebut sejauh ada ketentuan-ketentuan yang tepat.

Kemah-kemah unjuk rasa yang didirikan Ikhwanul Muslim di Lapangan al-Nahda di Kairo dan seputar masjid Rabaa al-Adawiya saat ini menjadi perhatian utama krisis Mesir.

Para pendukung Mursi pada Selasa berdiri tegak di belakang barikade-barikade sementara kalangan pemerintahan Mesir tengah berdebat soal bagaimana mengakhiri aksi unjuk rasa dengan pendudukan itu.

Tidak ada tanda-tanda bahwa polisi akan segera melakukan pembersihan kendati pemerintahan yang dibentuk oleh militer telah berkali-kali memperingatkan agar para pengunjuk rasa segera membongkar kemah mereka dan pergi dari lokasi tersebut secara damai.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement