REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Quds Press mengutip sejumlah sumber Palestina menyebutkan ada upaya serius untuk membentuk koalisi nasional menolak perundingan politik Otoritas Palestina bersama Israel. Pembentukan koalisi ini bertepatan dengan peluncuran perundingan politis Palestina-Israel pada Rabu (14/8) ini.
''Gerakan ini akan dideklarasikan secepatnya dalam waktu dekan ini, bersama sejumlah faksi perlawanan, partai politik, tokoh nasional terutama mereka yang berasal dari organisasi PLO yang sebelumnya menolak perundingan dengan Zionis,'' sebut laporan Quds Press seperti dikutip Infopalestina.
Para pemimpin PLO ini menanggap keputusan perundingan dengan Zionis adalah keputusan sepihak Mahmud Abbas dan aliansinya seperti Shaeb Uraiqat dan Yasir Abru Rabbih.
Koalisi ini menyepakati satu hal yaitu menolak perundingan dengan Zionis dan menganggap semua keputusan dari perundingan tersebut tidak mengikat bangsa Palestina. ''Mereka yang berunding di sana tidak mewakili bangsa Palestina,'' katanya.