REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Perusahaan Minyak Indonesia atau Indonesia Petroleum Association (IPA) Lukman Mahfoedz mengaku kaget mendengar kabar penangkapan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penangkapan tersebut diduga terkait dengan penyuapan yang dilakukan oleh perusahaan migas asal Amerika Serikat, Kernel Oil.
"Terus terang saya kaget mendengar kabar tersebut, karena yang bersangkutan dikenal sebagai seorang akademisi yang baik dan santun. Dia juga giat mendorong kami (perusahaan migas) untuk melakukan eksplorasi dan mencari sumber-sumber cadangan migas baru," papar Lukman kepada ROL, Rabu (14/8).
Menurut Presiden Direktur PT Medco Energy International, Tbk ini dibawah kepemimpinan Rudi Rubiandini, lembaga yang mengatur seluruh perizinan di sektor hulu migas ini jauh lebih baik dibandingkan dengan di masa lembaga ini masih menyandang nama BP Migas.
Penyidik KPK melakukan penangkapan terhadap Rudi Rubiandini yang diduga terkait dengan penyuapan, di kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta, pada Selasa (13/8) pukul 22.30 WIB. Selain menangkap Rudi Rubiandini, penyidik KPK juga menangkap dua orang lainnya berinisial S dan C yang sedang bertamu ke kediaman Rudi Rubiandini, yang berasal dari perusahaan swasta. Penyidik KPK juga membawa sebuah tas berwarna hitam dan beberapa dokumen.