REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengaku kesulitan untuk mengungkap pelaku penembakan dua aparat kepolisian yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir di Jakarta.
"Kalau kesulitan itu relatif, mereka melakukan aksinya dalam waktu yang singkat, saksi juga sangat terbatas," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto di Jakarta, Rabu (14/8).
Soal saksi yang sedikit, imbuhnya, disebabkan aksi penembakan dilakukan malam hari atau menjelang pagi.
Meski dengan keterbatasan saksi dan bukti yang diperoleh di lapangan, menurut Agus, kepolisian terus berupaya mengungkap segala bentuk gangguan kamtibmas. "Ini tantangan kami menjawab keinginan masyarakat, Polri masih ada dan akan tetap berupaya menuntaskan segala bentuk gangguan kamtibmas termasuk kriminalitas yang terjadi di Indonesia," katanya.
Sebelumnya, pada Sabtu (27/7) pagi pukul 04.30 WIB, anggota Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Pusat, Aipda Patah Saktiyono (53) ditembak orang tak dikenal di Cireundeu, Ciputat, Tangerang Selatan, ketika hendak menuju ke kantornya di Gambir, Jakarta Pusat.
Akibat penembakan tersebut, korban mengalami luka tembak di punggung bagian belakang yang menembus dada sebelah kiri.
Tak lama berselang, seorang Anggota Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polsek Cilandak Aiptu Dwiyatno meninggal dunia akibat ditembak orang tidak dikenal di sekitar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten pada Rabu (7/8) sekitar pukul 05.00 WIB. Hingga saat ini pelaku penembakan kedua polisi tersebut masih belum terungkap.