REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pasukan keamanan Mesir membubarkan dua kamp demonstrasi pendukung presiden terguling, Muhammad Mursi. Mereka merubuhkan tenda dengan buldozer. Bentrokan antara pendukung Mursi dan pasukan keamanan membuat ratusan orang tewas.
Dalam laporan CNN, Rabu (14/8), Ikwanul Muslimin mengklaim pendukung Mursi yang tewas mencapai 200 orang dan lebih dari delapan ribu orang terluka. Jumlah korban yang lebih sedikit diklaim Kementrian Kesehatan Mesir. Mereka mengklaim hanya sembilan orang tewas dan 78 orang terluka.
Kementrian mengatakan lima orang yang tewas dari pasukan keamanan dan 29 orang petugas terluka saat membubarkan demonstran. Dalam tiga jam pembubaran, pasukan keamanan membersihkan dua kamp demonstrasi di Nahda dekat Universitas Kairo dan kamp yang lebih di dekta masjid Rabaa al-Adawiya.
Bentrokan terjadi saat pembubaran demonstran. Pemerintah memblokade semua jalan menuju kamp di Rabaa. Mereka juga menghentikan layanan kereta api di Kairo. Ikhwanul mengatakan tindakan pemerintah tersebut dilakukan untuk mencegah pendukung Mursi lain masuk ke kota.