REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A ) Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan berharap kamera CCTV semakin diperbanyak di tempat rawan kriminal. Gagasan itu muncul setelah kasus pembunuhan Fransisca Yovie.
"Kalau berkaca pada kasus pembunuhan Sisca Yovie. Saya berharap di tempat yang rawan terjadi tindak kriminal harus ada CCTV. Alat seperti itu akan memudahkan aparat penegak hukum untuk mengusut sebuah kasus," kata Netty Heryawan, di Kota Bandung, Rabu (14/8).
Terkait penyelidikan dan penyidikan kasus pembunuhan terhadap Branch Manager PT Venera Multi Finance, istri Gubernur Jabar ini juga berharap kasus itu segera terungkap secepatnya. "Setiap tindak kekerasan apalagi terhadap perempuan harus diusut hingga tuntas, harus diproses hukum," katanya.
"Ya, Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus seperti itu. Berkaca pada kasus ini, kita kaum perempuan bisa mengambil hikmahnya yakni harus bisa membela diri," katanya.
Di penghujung bulan suci Ramadhan tahun atau Senin 5 Agustus 2013 lalu Kota Bandung digegerkan dengan pembunuhan sadis terhadap seorang gadis. Dua orang yang mengenderai sepeda motor menculik Fransisca Yofie di depan rumah kontrakannya yakni di Jalan Setra Indah Utara 11, Kota Bandung.
Kedua pelaku kemudian menyeret korban lebih dari 500 meter dengan menggunakan sepeda motor. Gadis berparas cantik ini dieksekusi dengan cara dibacok sebilah golok di dekat sebuah lapangan di Jalan Cipedes Tengah, Kota Bandung.
Ketika pembunuhan dilakukan, lokasi tengah sepi karena penghuni pemukiman kebanyakan tengah berbuka puasa di rumah. Korban yang tersungkur di tengah jalan ditemukan oleh anak-anak kecil yang baru bermain kembang api dan petasan.