REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Negara-negara anggota Uni Eropa serentak mengutuk tindakan represif militer Mesir yang membantai pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi.
Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Cathrine Ashton mengatakan, Negeri Piramida itu semakin membuat populasi manusia mengelus dada. Juru runding faksi politik di Mesir pasca lengsernya Mursi ini menghendaki agar militer dan pemerintah berhenti bertindak semena-mena.
Ashton mengaku sedang mengamati laporan kematian dari semua media internasional atas tindakan militer kali ini. ''Laporan kematian kali ini mengejutkan. Mereka di sana (Mesir) sangat mengkhawatirkan,'' kata Ashton lewat juru bicaranya, Michael Mann, seperti dilansir Aljazeera, Rabu (4/8).
Diplomat senior asal London, Inggris ini menegaskan, UE tidak mendukung semua tindakan pembungkaman. Baik yang dilakukan militer maupun pemerintah. ''Kami tegaskan, cara-cara seperti ini tidak akan menghasilkan solusi apapun. Semua mesti mencoba menahan diri,'' tegasnya.
Di Berlin, Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan solusi matang dari krisis di Mesir adalah dengan cara perundingan. Jerman, katanya, senada dengan UE menyikapi krisis di Mesir. ''Perundingan adalah cara mencegah eskalasi yang sudah semakin berdarah ini,'' ujarnya.