REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Pembubaran demonstrasi pendukung presiden yang digulingkan, Muhammad Mursi berubah menjadi pertumpahan darah di Kairo. Konflik yang berkecamuk membuat jumlah korban tewas sulit dihitung.
Laporan dari Al-Jazeera menyebut 94 orang tewas dari hitungan di lokasi kejadian di rumah sakit Rabaa al-Adawiya.
Namun, anggota ikhwanul Muslimin menyebut korban tewas mencapai ribuan yakni 2.200 orang dan korban terluka mencapai 10 ribu orang. Jumlah korban itu belum dapat diverifikasi.
Kementrian Kesehatan Mesir menyebut korban tewas lebih sedikit dari data tersebut yakni 13 orang tewas, dengan lima orang diantaranya berasal dari pasukan keamanan. Korban terluka terhitung 98 orang.
Sementara di Nahda Square terlihat asap mengepul pada Rabu (14/80 pagi. Laporan menyebut gas air mata dan tembakan udara digunakan untuk membubarkan massa.
Pada Rabu pagi, Kementrian Dalam Negeri Mesir mengatakan pasukan keamanan berada dalam kontrol saat membubarkan massa di Nahda Square. Pasukan keamanan memblokade semua akses menuju kamp demonstran.