REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sekitar 4.000 awak truk tangki pengangkut bahan bakar minyak se-Jawa akan menggelar aksi mogok pada Senin 19 Agustus 2013 jika perundingan dengan PT Pertamina Training and Consulting tidak membuahkan hasil.
"Aksi mogok ini karena gagalnya perundingan. Sudah tiga tahun kami berunding secara bipartit maupun tripartit bahkan sampai tingkat pusat, tapi tidak ada hasil," kata Ketua umum Paguyuban Solidaritas Crew Mobil Tangki Indonesia Suharisman di Sleman, Yogyakarta, Rabu (14/8).
Menurut dia, perundingan tersebut menyangkut persoalan upah lembur yang selama tiga tahun tidak kunjung dibayarkan dua vendor, yakni PT Pertamina Training and Consulting (PTC) dan PT Pertamina Patra Niaga.
"Rencana mogok itu telah disampaikan ke sejumlah instansi terkait termasuk pihak kepolisian, sejak dua minggu lalu. Sehingga sebenarnya masih ada waktu untuk menyelesaikan permasalahan," katanya.
Sebelumnya, para kru truk tanki ini berencana melakukan mogok pada 1 Agustus 2013, namun niat tersebut diurungkan karena pertimbangan menjelang masa hari raya Idul Fitri dan HUT Kemerdekaan RI.
"Ada empat tuntutan yang akan disampaikan yakni pembayaran upah, kelebihan jam kerja, pengubahan sistem penggajian sesuai aturan perundangan, dan pengangkatan karyawan tetap," katanya.
Mereka juga mendesak agar pekerja yang terkena PHK karena menuntut upah lembur agar diaktifkan kembali.
Aksi mogok tersebut akan dilakukan di seluruh depo Pertamina se Jawa yang tersebar di 18 titik.