Kamis 15 Aug 2013 05:01 WIB

Juru Kamera Sky News Tewas Tertembak di Mesir

Pasukan militer Mesir melemparkan gas air mata ke arah pendukung Presiden Mursi di Kairo, Rabu (14/8).
Foto: AP
Pasukan militer Mesir melemparkan gas air mata ke arah pendukung Presiden Mursi di Kairo, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seorang juru kamera televisi veteran yang bekerja untuk Sky News tewas tertembak ketika meliput kekerasan mematikan yang berlangsung di Kairo pada hari Rabu, kata stasiun televisi Inggris itu.

Mick Deane (61 tahun), yang merupakan ayah dua putera, telah bekerja di Sky selama 15 tahun. Warga Inggris itu sebelumnya ditempatkan di kantor Sky News di Washington dan selama dua tahun terakhir ini ia bertugas di Yerusalem.

Kepala stasiun televisi Sky News John Ryley, memberikan penghormatan kepada jurnalis yang "berbakat dan berpengalaman" itu sementara Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan ia "merasa sedih" mendengar kabar meninggalnya Deane.

Deane adalah jurnalis kedua yang tewas di ibukota Mesir, Kairo, pada hari Rabu. Pada Rabu, lebih dari 120 orang tewas ketika pasukan keamanan menyerbu kemah-kemah yang ditempati para pendukung presiden terguling Mesir, Mohamed Mursi.

Habiba Ahmad Abdel Aziz, wartawan berusia 26 tahun yang bekerja untuk halaman tambahan Xpress milik Gulf News --yang berpusat di Dubai, tewas ketika pasukan pemerintahan bentrok dengan para pendukung Mursi.

Saat kejadian itu, Habiba tidak sedang bertugas sebagai jurnalis, melainkan hanya sebagai pengunjung. Ayah Habiba diyakini merupakan seorang penasihat Mursi.

Deane tertembak dan mengalami luka-luka ketika sedang meliput bersama rekannya sesama anggota tim Sky News, yang merupakan koresponden untuk Timur Tengah, Sam Kiley.

Juru kamera Sky itu sempat mendapatkan perawatan medis, namun tak lama kemudian meninggal.

Pihak Sky mengatakan tidak ada anggota tim lainnya yang mengalami luka-luka.

Editor bidang luar negeri Tim Marshal secara emosional mengenang Deane dalam siaran, dengan mengatakan "Ia adalah seorang teman. Duka cita kami untuk keluarganya.

"Ia meninggal saat melakukan sesuatu yang telah ia lakukan secara brilian selama berpuluh-puluh tahun."

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement