Kamis 15 Aug 2013 08:09 WIB

SBY: Berlebihan Gunakan Senjata Untuk Tangani Aksi Unjukrasa

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Rumgapres/H Abror Rizki
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan penggunaan kekuatan dan senjata dalam menangani aksi demonstrasi di Mesir secara berlebihan bertentangan dengan nilai demokrasi dan kemanusiaan sehingga harus segera dihentikan.

"Penggunaan kekuatan dan senjata militer terhadap demonstran di Mesir, apalagi berlebihan, bertentangan dengan nilai demokrasi dan kemanusiaan," kata Presiden dalam akun twitternya @SBYudhoyono di Jakarta, Kamis.

Kepala Negara mengatakan situasi di Mesir makin memprihatinkan. Korban jiwa mulai berjatuhan dan Indonesia berharap keadaan tidak memburuk.

"Saya berpendapat meskipun sulit, solusinya haruslah 'win-win' didahului dengan penghentian semua aksi kekerasan dari kedua belah pihak," katanya.

Presiden Yudhoyono kembali menyerukan agar kalangan sipil dan militer di Mesir bekerjasama untuk mengelola reformasi di negara tersebut.

"15 tahun lalu, Indonesia juga mengalami goncangan politik dan keamanan. Namun bisa diatasi karena militer dan sipil berkolaborasi untuk reformasi," paparnya.

Ditambahkannya,"militer Indonesia lakukan reformasi internal dan dukung demokrasi. Pemimpin politik sipil juga ajak militer untuk bersama lakukan perubahan."

Presiden berharap kekerasan di Mesir segera berakhir.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement