Kamis 15 Aug 2013 22:34 WIB

Truk Barang Kembali Padati Jalan Lintas Timur

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Djibril Muhammad
Truk barang
Foto: blogspot
Truk barang

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Aktivitas pengiriman barang menggunakan kendaraan truk kembali marak, setelah Idul Fitri 1434 H, Kamis (15/8). Truk-truk muatan barang dari Sumatra menuju Pulau Jawa dan sebaliknya kembali memadati jalan lintas timur (jalintim) wilayah Lampung.

Pantauan di jalintim wilayah Lampung, truk-truk barang yang melintas sempat memacetkan arus lalu lintas di pertigaan menuju Bandar Lampung dan Metro.

Meski kemacetan belum signifikan panjangnya, namun arus lalu lintas kendaraan dari Pelabuhan Bakauheni maupun dari Palembang, kembali padat di ruas jembatan Tegineneng, Kabupaten Lampung Tengah.

Kepadatan arus kendaraan yang didominasi truk barang juga terjadi di jalintim ruas Jalan Soekarno-Hatta, dalam kota Bandar Lampung.

Meski terdapat dua jembatan fly over di ruas ini, namun kemacetan masih terjadi, karena kondisi jalan masih belum sempurna, atau bergelombang, membuat laju kendaraan melambat dan merayap.

Peningkatan jumlah truk barang dan sembako juga terjadi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Aktivitas penyeberangan di Dermaga Pelabuhan Bakauheni pada Kamis (15/8), terjadi peningkatan kendaraan truk yang ingin menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten. Hal sama juga terjadi penyeberangan truk barang dari Merak ke Bakauheni.

Menurut data PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP-IF) Bakauheni, tercatat angkutan kendaraan truk barang sudah mencapai 1.300 unit yang menyeberang ke Pulau Jawa.

"Sudah terjadi peningkatan jumlah truk barang yang menyeberang ke Merak, begitu juga sebaliknya ke Bakauheni," kata Yanus Lantenga di Bakauheni, Lampung, Kamis (15/8).

Ia menegaskan penyeberangan angkutan barang dan sembako disesuaikan dengan kondisi penyeberangan. Pihak PT ASDP-IF tetap mendahulukan angkutan kendaraan pribadi dan bus, untuk menyeberang pada arus balik Lebaran, setelah itu baru kendaraan truk barang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement