Jumat 16 Aug 2013 01:45 WIB

Inggris Akan Buka Lagi Kedubesnya di Yaman

Bendera Inggris
Bendera Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris akan membuka lagi kedutaan besarnya di Yaman dalam beberapa hari mendatang, kata Duta Besar Jane Marriott, Kamis, ketika ia kembali ke negara itu setelah ancaman teror.

Inggris termasuk diantara sejumlah negara Barat yang menutup kedutaan besarnya pada 4 Agustus setelah peringatan AS mengenai kemungkinan serangan Al Qaida. Beberapa hari kemudian London menarik seluruh staf diplomatiknya.

Dubes Jane Marriott mengatakan di Twitter, "Halo Yaman. Senang kembali lagi... Berharap membuka lagi kedutaan besar dalam beberapa hari mendatang. Lihat terus tempat ini."

Ancaman keamanan itu dikabarkan terkait dengan penyadapan komunikasi antara pemimpin Alqaidah Ayman al-Zawahiri dan pemimpin cabang kelompok itu di Yaman, Nasser al-Wuhayshi.

Presiden AS Barack Obama mengatakan, Jumat (9/8), cabang-cabang regional Alqaidah masih menimbulkan ancaman meski jaringan itu melemah secara keseluruhan. "Alqaidah yang sangat terorganisasi dan relatif terpusat yang menyerang kami pada 11 September tercerai-berai. Dan mereka sangat lemah dan tidak memiliki banyak kemampuan operasional," kata Obama.

Meski demikian, presiden AS itu memperingatkan bahaya yang ditimbulkan Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP) yang menguasai daerah-daerah di Yaman. "Kita masih menghadapi organisasi-organisasi regional ini seperti AQAP yang menimbulkan ancaman," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement