REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Meski membatalkan latihan dua tahunan bersama militer Mesir, Pemerintah Amerika Serikat tidak menyebut akan mengubah kebijakan pemberian bantuan kepada militer.
Dalam pernyataannya, Kamis (15/8), Presiden AS, Barack Obama mengatakan pihaknya mengutuk keras kekerasan terhadap pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi. Pasukan keamanan Mesir membubarkan demonstrasi enam pekan dengan kekerasan yang menewaskan sekira 500 orang.
"Kami tetap pada komitmen kami pada Mesir dan rakyatnya..tapi kerjasama tradisional kami tidak bisa seperti biasanya," ujar Obama dikutip Al-Jazeera.
Latihan militer Bright Star biasanya melibatkan sejumlah negara Eropa dan sekutu Arab AS. Pada 2011, latihan tersebut juga dibatalkan karena revolusi Mesir yang menjatuhkan Husni Mubarak.
Laporan Al-Jazeera menyatakan Obama tidak menyebut perubahan dalam pemberian bantuan tahunan sebesar 1,3 miliar dolar AS ke Mesir. Meski latihan militer yang seharusnya dimulai tiga pekan lagi batal, dana yang digunakan untuk beli tank dan kendaraan bersenjata militer Mesir tidak ditarik. Pemimpin dunia lain termasuk Uni Eropa dan PBB juga mengutuk kekerasan di Mesir. Mereka meminta pasukan keamanan untuk menahan diri.