Jumat 16 Aug 2013 10:36 WIB

SBY: Negara Jamin Keberadaan Individu dan Kelompok Minoritas

Rep: Esthi Maharani/ Red: Hazliansyah
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan jelang peringatan kemerdekaan RI ke-67, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan jelang peringatan kemerdekaan RI ke-67, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyinggung perlunya toleransi dan kerukunan antar dan intra agama.

Ia menegaskan Indonesia adalah negara majemuk. Karena itu, ia memberikan jaminan bahwa negara melindungi setiap elemen di tanah air.

"Negara menjamin sepenuhnya keberadaan individu dan kelompok minoritas," kata presiden saat memberikan pidato kenegaraan di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jumat (16/8).

Ia mengatakan, kemajemukan yang dimiliki Indonesia seharusnya dimaknai sebagai anugerah. Semangat bhineka tunggal ika diperlukan untuk memperkuat toleransi serta mencegah terjadinya benturan dan kekerasan komunal.

Ia mengatakan dengan landasan kebangsaan yang dianut Indonesia, maka tidak boleh ada pembedaan orang dan kelompok berdasarkan agama ataupun identitas lainnya. Seluruh warga negara, lanjutnya, memiliki harkat dan kehormatan yang sama.

Presiden SBY juga meminta masyarakat menghormati perbedaan yang ada, termasuk perbedaan agama dan kebebasan beribadah.

"Negara juga menjamin kebebasan beribadah menurut kepercayaannya. Hormati aturan itu. Tidak dibenarkan sebuah kelompok memaksakan keyakinannya kepada orang lain apalagi dengan ancaman dan tindakan kekerasan," demikian presiden.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement