Jumat 16 Aug 2013 10:59 WIB

Intoleransi di Indonesia Masih Terjadi, SBY: Saya Prihatin

Rep: Esthi Maharani/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden Yudhoyono
Foto: ant
Presiden Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai hubungan dan penyikapan perbedaan di tanah air secara umum masih terjaga. Namun, ia mengaku prihatin karena insiden intoleransi masih terjadi.

"Saya prihatin dengan masih terjadinya insiden intoleransi dan konflik komunal bahkan yang dibarengi dengan kekerasan," katanya saat memberikan pidato kenegaraan di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jumat (16/8).

Menurutnya, potensi konflik bisa ditekan jika semua pihak bisa mengedepankan dialog. Para pemimpin dan tokoh-tokoh di Indonesia pun dimintanya untuk peduli dan mengambil tanggung jawab bersama.

Presiden SBY mengatakan, tidak mungkin Indonesia menghilangkan perbedaan dan kemajemukan yang dimiliki. Yang perlu dilakukan tak lain mencegah perbedaan tersebut berubah menjadi konflik apalagi sampai berujung pada kekerasan.

 

"Indonesia harus mengelola kemajemukan kita. Sinergi dan kerja sama yang baik antara pemerintah, pemuka agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat luas perlu dilakukan. Insan pers dan media pun perlu ikut memupuk," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement