REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengakuan pembunuh Branch Manager PT Venera Multi Finance Fransica Yovie dianggap banyak pihak janggal. Terkait hal itu, Kepolisian Daerah Jawa Barat meminta Polrestabes Bandung untuk mendatangkan pendeteksi kebohongan untuk mengetahui kebenaran pengakuan pembunuh Fransisca Yovie.
"Bahkan saya minta ke Polrestabes Bandung untuk mendatangkan lie decetcor untuk memastikan pelaku berkata jujur atau tidak," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suhardi Alius, di Bandung, Jumat.
Ditemui usai menghadiri sidang paripurna istimewa dengan agenda mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam Rangka Peringatan HUT RI ke-68 Kemerdekaan RI Tahun 2013 di ruang sidang Gedung DPRD Jawa Barat, Kapolda menuturkan hingga saat ini penyelidikan dan penyidikan kasus Fransisca Yovie belum selesai.
"Belum, itu kan masih di Polrestabes Bandung," kata Suhardi.
Menurut dia, pihaknya sudah menginstrusikan Kapolrestabes Bandung untuk menuntaskan dan memeriksa semua yang terlibat dalam kasus Fransisca Yovie.
"Kan saya minta ke Polrestabes Bandung semuanya diperiksa," ujarnya.
Selain itu, kata Suhardi, pihaknya juga telah mengerahkan segala cara untuk menuntaskan kasus pembunuhan keji yang terjadi di penghujung Bulan Suci Ramadhan 1434 Hijriah.
Ia mengatakan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akan datang ke Mapolrestabes Bandung dan Mapolda Jawa Barat.
"Mereka (Kompolnas) nanya ke kami, ya kami persilahkan. Siang ini Kompolnas akan datang ke Polrestabes, Polda akan bertemu tersangka," katanya.