REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2009-2013 mencapai tingkat tertinggi setelah krisis ekonomi lima belas tahun lalu.
Pertanyaan disampaikan oleh Presiden Yudhoyono dalam pidato pengantar keterangan pemerintah atas RUU tentang APBN 2014 dan Nota Keuangannya di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8) sore.
"Kita mencatat bahwa dalam periode 2009-2013 -- sampai dengan Juni 2013 -- kita berhasil memacu pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,9 persen per tahun, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi lima tahun sebelumnya," kata Presiden.
Ia menilai capaian itu patut disyukuri mengingat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara-negara besar dan negara maju pada kurun waktu yang sama, pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih baik.
"Tanpa kenal lelah dan putus asa, kita terus melaksanakan pembangunan ekonomi. Alhamdulillah, dalam empat tahun terakhir ini, telah banyak hasil-hasil pembangunan yang dapat dinikmati oleh rakyat di seluruh tanah air," katanya.
Presiden juga mencatat pertumbuhan ekonomi periode 2004-2009 mencapai rata-rata 5,5 persen.
"Ketika mengawali masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu pertama, saya bertekad untuk melanjutkan agenda reformasi kita, beserta segenap komponen bangsa. Hasilnya telah kita lihat dalam sembilan tahun terakhir ini," katanya.
Menurut Presiden, walau di tengah berbagai tekanan persoalan, antara lain gejolak ekonomi dunia, bencana alam, maupun konsolidasi demokrasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap menunjukkan catatan yang baik.