REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Permintaan transfusi darah menjelang lebaran tahun ini cukup besar. Masalahnya, selama puasa hingga lebaran pendonor darah ke Palang Merah Indonesia (PMI) berkurang drastis.
Alhasil sepekan setelah lebaran stok darah di PMI Yogyakarta kosong. PMI Yogya pun menggencarkan program donor darah untuk mengisi kekosongan stok tersebut.
Koordinator Pencarian dan Pelestarian Donor Darah Sukarela PMI Kota, Noor Edy Hidayatullah mengatakan, dalam tiga hari ini permintaan stok darah ke PMI mencapai 400 kantung atau 100 kantung lebih setiap harinya. Sementara stok mengalami kekosongan.
"Akibatnya para pasien yang membutuhkan darah mengandalkan pendonor pengganti dari keluarga pasien sendiri," ujarnya, Jumat (16/8).
Menurut dia sejak 13 Agustus lalu permintaan darah meningkat drastis. Sedangkan jumlah pendonor sukarela per harinya hanya di kisaran 30-40 orang saja, sehingga semua permintaan darah bisa terpenuhi.
Upaya untuk meningkatkan stok, lanjut Edy, adalah dengan mengingatkan kepada pendonor reguler melalui layanan SMS. PMI Kota telah memiliki data base pendonor aktif yang dalam jangkan waktu tertentu diinformasikan telah memasuki masa donor.
Selain itu acara donor darah massal pun diintensifkan. Melalui kegiatan itu pihaknya berharap stok darah di PNI Yogya kembali aman. Stok dapat dikatakan aman, jika per harinya PMI Kota memiliki minimal 100 kantung darah. Dengan begitu, jumlah permintaan dapat dipenuhi dengan optimal.