REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Pertanian Suswono menunggu kesiapan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk kembali memegang peran sebagai stabilisator harga pangan di Indonesia.
"Saya sangat mendukung kalau peran Bulog bisa dioptimalkan. Sekarang tinggal menunggu apa Bulog siap atau tidak dengan ini," kata Menteri Pertanian (Mentan) Suswono di Jakarta, Jumat (16/8).
Ia mengatakan ada sembilan bahan pokok yang perlu dijaga kestabilan harganya, sehingga jika ada BUMN penyangga harga pangan seperti Bulog, bisa mencegah fluktuasi harga pangan secara signifikan.
Suswono menilai sistem itu mendorong perlindungan terhadap kepentingan konsumen maupun produsen (petani). "Karena ada penyangga di situ maka ada perlindungan kepada petani dan konsumen, paling tidak dijamin," katanya.
Hanya saja, ia menyadari Bulog sendiri merupakan badan usaha yang perlu mendapatkan keuntungan dalam operasionalnya. "Persoalannya Bulog kalau memegang fungsi stabilisasi harga dan harus komersil, akan berat juga. Dulu kan ada semacam bantuan likuiditas kalau sekarang tidak ada jadi akan berat untuk Bulog," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mempertanyakan kesiapan Bulog untuk memegang fungsi stabilisasi harga pangan. Alasannya, semakin banyak komoditas pertanian yang disangga oleh BUMN tersebut akan semakin baik dampaknya bagi masyarakat di Tanah Air.