JAKARTA -- Pihak berwenang Indonesia telah memperingatkan sekelompok aktivis Australia untuk tidak berlayar di Papua hari ini (17/8), atau beresiko dicegat atau ditahan.
Kelompok tersebut, yang menamakan diri Freedom Flotilla, mempersiapkan tiga kapal untuk berlayar dari Cairns ke Papua dengan tujuan menyoroti perlunya perdamaian dan stabilitas di daerah itu.
Awaknya terdiri dari sejumlah sesepuh Aborigin, pengungsi Papua, pembuat film dan aktivis lainnya.
Namun Wakapolda Papua Paulus Waterpauw mengatakan, kedatangan kapal-kapal tanpa ijin akan dicegat oleh Angkatan Laut dan mungkin akan ditahan oleh pihak berwenang imigrasi.
Dikatakannya, kalau ada dari kelompok itu yang mempunyai sejarah kriminal atau masuk dalam daftar orang yang dicari-cari, ia akan ditangkap.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga telah mengeluarkan peringatan keras kepada negara-negara lain, dan mengatakan, mereka tidak boleh melanggar kedaulatan Indonesia dan menimbulkan keresahan.
Dikatakannya, provinsi-provinsi Papua adalah bagian dari Indonesia dan hal itu harus dihormati.