REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Ratusan warga dari berbagai elemen melakukan shalat gaib di Bundaran Patung Saronde, Kota Gorontalo, bagi para korban meninggal di Mesir, Sabtu.
Shalat dan doa bersama itu diikuti pria dan wanita, serta sejumlah anak kecil yang menggunakan ikat kepala merah putih.
Ketua Solidaritas Gorontalo Peduli Mesir, Iman Hadi Waluyo mengatakan, Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI kali ini menjadi momentum tepat bagi masyarakat Indonesia untuk turut berjuang bagi rakyat Mesir.
"Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, Mesir berperan besar karena negara tersebut yang pertama kali mengakui kemerdekaan negara kita," ujarnya.
Ketika terjadi serangan Inggris atas Surabaya pada 10 November 1945, demonstran anti Belanda dan Inggris merebak pertama di Timur Tengah, khususnya Mesir.
Hubungan tersebut, lanjutnya, yang membuat warga Indonesia sudah sepatutnya membantu perjuangan rakyat Mesir saat ini.
Menurutnya, setiap ceceran darah rakyat Mesir, merupakan duka bagi umat muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang sudah 68 tahun menikmati kemerdekaan.
Sebelum melakukan shalat gaib, warga melakukan orasi untuk menyatakan sikap, diantaranya mengutuk keras kezaliman terhadap rakyat Mesir yang dilakukan oleh militer negara itu.
Tuntutan kedua, yakni meminta pemerintah untuk melakukan diplomasi luar negeri yang masif dan mendorong dunia internasional menghentikan pembunuhan terhadap ribuan demonstran.
"Kami juga menghimbau seluruh umat muslim untuk selalu mendoakan keselamatan rakyat Mesir, serta meminta media nasional di Indonesia menyampaikan berita secara netral," tambahnya.