REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Seorang insinyur senior radio dan TV tewas ditembak di Ibu Kota Somalia, Mogadishu, Sabtu (17/8). Insiden penembakan terjadi beberapa jam setelah pasukan keamanan menghukum mati seorang pria yang sebelumnya divonis sebagai pembunuh seorang wartawan.
''Ahmed Sharif Hussein yang bekerja untuk stasiun radio dan TV resmi ditembak hingga tewas di luar rumahnya di Mogadishu Utara oleh beberapa pria tak dikenal yang bersenjata pistol,'' kata Radio Mogadishu.
"Ahmed Sharif segera dibawa ke rumah sakit tempat ia dinyatakan meninggal oleh para dokter," kata stasiun radio tersebut.
''Beberapa pria bersenjata melarikan setelah serangan terhadap pekerja media itu,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Ahad pagi.
Sebanyak 14 wartawan dan pekerja media dibunuh pada tahun lalu. Pembunuhan paling akhir itu terjadi setelah pelaksanaan hukuman mati atas terpidana pria bersenjata anggota Ash-Shabaab yang divonis sebagai pembunuh wartawan Hassan Yusuf Absuge pada 2012.
Pelaksanaan hukuman mati tersebut adalah yang pertama di Somalia. Tempat mayoritas pembunuhan pekerja media sebelumnya telah berlalu tanpa hukuman bagi pelakunya.
Pengawas media lokal dan internasional menganggap Somalia sebagai tempat paling berbahaya kedua buat wartawan untuk melaksanakan tugas. Somalia menempati urutan kedua setelah Suriah yang sedang terlibat perang saudara.