Ahad 18 Aug 2013 11:55 WIB

Begini Cara Media Lokal Mesir Beritakan Pro Mursi

Red: A.Syalaby Ichsan
Barisan jenazah para pengunjuk rasa yang tewas ditembak aparat militer diletakkan di masjid al-Fath dekat Ramses Square, Kairo, Mesir, Jumat (16/8).
Foto: EPA/AHMED Assadi
Barisan jenazah para pengunjuk rasa yang tewas ditembak aparat militer diletakkan di masjid al-Fath dekat Ramses Square, Kairo, Mesir, Jumat (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, Pekan-pekan terakhir menjelang pecahnya pembantaian di Rabba al Adawiya, alun-alun tersebut diberitakan menjadi tempat berbagai penyakit aneh oleh media lokal. 

Kantor berita milik pemerintah melaporkan, aksi duduk ribuan pendukung Presiden Muhammad Mursi tersebut dilaporkan penuh dengan penyakit karena kebersihannya yang kurang. 

Tidak hanya itu, media pun menulis terdapat fatwa untuk mengijinkan warga yang belum menikah untuk berhubungan seksual demi mendukung jihad. Mereka pun menulisnya dengan jihad seksual. Ada juga pemberitaan tentang pesawat tanpa awak yang mencurigakan melayang di atas kamp para demonstran seakan memberi perlindungan.

Aljazeera menulis, penyakit kudis tidak pernah terjadi. Ungkapan jihad seksual ternyata hanya sebuah pertanyaan di laman facebook Ikhwanul Muslimin yang berkembang menjadi rumor. Sementara, drone yang terbang merupakan pesawat pembawa kamera untuk mengambil gambar unjukrasa.