Ahad 18 Aug 2013 12:36 WIB

Persoalan Sosial Dunia Disorot dalam Film Fiksi Ilmiah Elysium

Film Elysium
Foto: Tristar
Film Elysium

REPUBLIKA.CO.ID,Sineas Afrika Selatan Neil Blomkamp kembali muncul dengan film fiksi ilmiah terbarunya “Elysium”. Seperti drama futuristik Blomkamp sebelumnya, “District 9,” “Elysium” menyoroti isu segregasi sosial di masa depan.

Pada tahun 2154, dunia terbagi dua antara orang kaya dan orang miskin. Orang yang terpinggirkan mendiami Bumi yang tercemar, padat penduduk, sementara yang kaya telah bermigrasi ke Elysium, sebuah tempat di antariksa di mana tidak ada kemiskinan atau penyakit. Cerita film ini berpusat pada Max (Matt Damon). Setelah melanggar hukum berkali-kali, ia berupaya memperbaiki hidupnya di Bumi. Dia berhasil mendapat pekerjaan di sebuah pabrik, namun di sana dia terpapar radiasi.

Penyakit Max semakin parah dan dia divonis usianya hanya tinggal lima hari lagi, kecuali jika dia bisa ke Elysium, tempat impiannya.

“Semua yang membuat kehidupan lebih baik, semua yang dihasilkan bumi, semua bantuan medis, teknologi, kesejahteraan, standar kehidupan dan umur yang panjang… semuanya ada di Elysium,” ujar Blomkamp.

Tapi Elysium tidak bisa dimasuki orang asing, termasuk penduduk Bumi seperti Max. Selain Damon, ada aktris Jodie Foster yang memerankan Madame Delacourt, pejabat Elysium yang tidak pantang menyerah menegakkan undang-undang anti-imigrasi untuk melindungi lingkungannya.

Film arahan Neil Blomkamp ini adalah sebuah alegori tentang berbagai masalah sekarang ini, seperti kemiskinan dan imigrasi, keamanan negara, kurangnya layanan kesehatan universal, dan pencemaran planet bumi.

Ini traillernya:

 

sumber : VOA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement