REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kasus penembakan dua anggota Polsek Pondok Aren Bripka Ahmad Maulana dan Aipda Kus Hendratma mulai disidik kepolisian. Dari tempat kejadian perkara (TKP), pelaku diketahui menggunakan peluru kaliber 9,9 mm.
"Dari TKP ditemukan selongsong peluru berkaliber 9,9 mm dan anak peluru, diduga menggunakan senjata api pistol," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat jumpa pers di Jakarta, Ahad (18/8).
Rikwanto mengatakan, barang bukti tersebut kini tengah diperiksa di Laboratorium Forensik (Labfor) Polri. Penyidik juga menemukan sepeda motor milik pelaku, Yamaha Mio, yang tertinggal saat menyelamatkan diri dari pengejaran anggota Buser.
Sepeda motor sedang diidentifikasi di Regident untuk diketahui riwayat dari pemilik motor tersebut. Sebelumnya, Aipda Kus Hendratma ditembak orang tak dikenal di Jalan Graha Raya, tepat di depan Masjid Bani Umar, Kelurahan Prigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (16/8) pukul 22.00 WIB.
Dengan mengendarai Toyota Avanza warna hitam, Tim Buser memburu pelaku. Namun, pengejaran itu menyebabkan mobil Tim Buser terperosok ke got di pinggir jalan.
Pelaku kemudian menembak sopir Avanza (Bripka Maulana) yang baru keluar dari mobil. Setelah itu, sempat terjadi baku tembak. Pelaku kemudian melarikan diri dengan merampas sepeda motor milik warga bernomor polisi B 6620 SFS.