REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua anggota kepolisian tewas dalam kejadian penembakan di Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Jumat (16/8) kemarin. Pengamat terorisme, Mardigu Wowiek Prasantyo menilai pelaku penembakan sudah profesional.
"Penembakan itu dilakukan di atas motor. Sangat mahir," kata Mardigu, saat dihubungi ROL, Ahad (18/8). Anggota Binmas Pondok Kacang Aiptu Kushendratna ditembak dalam perjalanan menuju Polsek Pondok Aren. Dua pelaku yang menggunakan motor memepet korban dan menembaknya dari jarak dekat pada bagian belakang kepala.
Dua pelaku yang mengenakan satu motor sempat kepergok anggota tim Buru Sergap (Buser) yang tengah berpatroli. Tim Buser yang melakukan pengejaran dengan mobil sempat menabrak motor pelaku hingga terjatuh, tetapi kemudian supir kehilangan kendali. Mobil yang dikemudikan Bripka Ahmad Maulana itu menabrak trotoar dan pohon hingga terguling. Ahmad yang berusaha keluar dari mobil itu kemudian menjadi sasaran tembak pelaku. "Pelaku mempunyai self defence bagus," kata Mardigu.
Melihat aksi penembakan, Mardigu berpendapat pelaku orang yang sudah terlatih. Berbeda dengan pelaku kriminal biasa, ia katakan, yang melakukan eksekusi dan melarikan diri. Mardigu menduga pelaku merupakan bagian dari kelompok teroris atau desersi aparat keamanan. "Atau yang sangat mengenal dengan senjata dan mempunyai pendidikan militer yang bagus," kata dia.
Dalam sebulan terakhir ada empat kejadian penembakan terhadap aparat kepolisian. Mardigu melihat petugas kepolisian memang menjadi target. Ia menduga ada kelompok yang mendendam kepada institusi kepolisian. Mardigu melihat modus operandi antara satu kasus dan kasus lainnya mempunyai kemiripan dan menduga pelaku dari kelompok yang sama. "Modelnya sama dan berada di daerah yang itu-itu saja," kata dia.
Mardigu mengatakan, pihak kepolisian harus serius menangani kasus penembakan terhadap anggotanya belakangan ini. Karena, menurut dia, sudah jelas pelaku mengincar aparat, bukan masyarakat sipil. Mardigu melihat sejauh ini pihak kepolisian masih belum menunjukkan keseriusannya. Ia menuntut Kapolri untuk segera bertindak. "Ini kasus besar, bukan main-main," ujar dia.
Pada Jumat lalu, Anggota Binmas Pondok Kacang Aiptu Kushendratna dan anggota Reserse Kriminal Polsek Pondok Aren Bripka Ahmad Maulana yang menjadi korban penembakan. Sebelumnya pada 7 Agustus, penembakan juga terjadi terhadap anggota Binmas Polsek Cilandak Aiptu Dwiyatna di Ciputat, Tangerang Selatan. Pada akhir Juli, anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Gambir Aipda Patah Saktiyono menjadi sasaran penembakan dan terluka.