REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Airsoft Indonesia Fierly Aziz menjelaskan, terdapat etika dalam menggunakan Airsoft Gun.
Senjata mainan ini harus menggunakan orange tip pada ujung senjata sebagai pembeda dengan senjata api. "Pastikan pelurunya sudah tidak ada di magazen (alat penyimpan amunisi yang terpasang di senjata). Magazen harus dibawa menggunakan tasnya bukan dimasukan dalam jaket,"ungkapnya, Ahad (18/8).
Anggota komunitas hobi ini berjumlah lebih dari 5.000 orang. Menurutnya, sudah 90% anggota menggunakan orange tip pada senjatanya.
"Orange Tip masih ada yang stiker tapi ada juga ang sudah permanen" ungkap Agung Ngurah, anggota Airsoft Indonesia dalam Press Conferse yang diadakan di gedung Mirage, Cilandak, Jakarta Selatan, Ahad (19/7).
Airsoft Indonesia mendukung pernyataan DirIntelkam Polri Brigjen Setyo Wasisto mengenai airsoft harus menggunakan Orange Tip, kecepatannya maximal 2 joule dan penggunaan tas airsoft gun.
Agung menuturkan, orange tip ini masih berupa imbauan dan belum menjadi regulasi resmi yang dikeluarkan oleh Polri. Ia terus berkomunikasi dengan pihak polri mengenai peraturan penggunaan orange tip ini. Jika regulasi ini sudah diresmikan Polri maka pihaknya akan menaatinya dengan senang hati.
"Orange tip ini sebenarnya sudah menjadi peraturan di Internasional tetapi di Indonesia belum. Nantinya kalau sudah resmi, kami akan mematenkan warnanya di semua senjata dan tidak membolehkan menggunakan stiker" tambah Agung.
Model Airsoft saat ini sudah menggunakan 3 jenis tenaga yaitu, spring, elektrik, dan gas. Tenaga spring menghasilkan tenaga hingga 0,7 Joule, Elektrik sebesar 1,31 Joule, dan Gas sebesar 1,42 Joule. Peluru yang digunakan airsoft berbahan plastik sedangkan airgun berbahan timah.