REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- DPP Partai PDI Perjuangan siap menurunkan satgas anti money politics untuk mengawal proses pelaksanaan Pilkada Jawa Timur. Untuk setiap kota/kabupaten, PDI Perjuangan menurunkan sedikitnya 600 satgas.
"Kita belajar dari apa yang terjadi di Pilkada Bali," kata Wakil Sekretaris Jendral DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristianto saat kampanye pemenangan "Bambang-Said" di Ponorogo, Ahad (18/8).
Hasto menyatakan, satgas anti money politic diterjunkan ke masyarakat untuk memberikan pendidikan tentang tata cara berdemokrasi yang jujur dan damai. Dengan begitu masyarakat bisa berpatisipasi aktif mencegah kecurangan dalam proses pilkada.
"Kita latih jajaran partai mendidik rakyat mencegah kecurangan," ujar Hasto.
Hasto menyatakan partainya yakin bila Pilkada Jawa Timur berlangsung jujur maka pasangan Bambang-Said yang diusung PDI Perjuangan akan menang. Hal ini karena menurutnya pasangan Bambang-Said merupakan pasangan yang saling melengkapi.
"Ini perpaduan antara Jawa Timur dan Madura. Eksekutif dan legislatif. Mereka mencerminkan perpaduan demografi nasional," katanya.
Hasto mengkritik kinerja KPUD Provinsi Jawa Timur yang terkesan kurang "greget" menyosialisasikan Pilkada Jawa Timur. Menurutnya ini terbukti dari tidak adanya gambar para kandidat calon gubernur dan wakil gubernur di sepanjang Jalan dari Solo hingga ke Ponorogo.
"KPUD kurang responsif. Kami tidak melihat ada baliho sosialisasi Pilkada Jatim. Ini menguntungkan incumbent," ujar dia.