REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Panglima Militer Mesir, Abdul Fattah Al Sisi, mengancam akan menggunakan pasukannya dengan kekuatan penuh dalam menghadapi massa pro-Muhammad Mursi.
Dalam komentar publik pertamanya sejak tindakan keras keamanan terhadap demonstran anti-kudeta yang menewaskan sekitar 600 orang, Al Sisi mengatakan tidak akan lagi menahan pasukannya.
"Kami menahan diri tidak akan melanjutkan. Kami tidak akan menerima serangan lagi. Kami akan bertemu dengan kekuatan penuh. Penyerang ingin menghancurkan Mesir,'' kata Al Sisi dalam pidato di televisi Mesir seperti laporan Aljazeera yang dikutip Kantor Berita Islam MINA.
Dia bersumpah berdiri teguh dalam menghadapi kekerasan.
"Siapa pun yang membayangkan kekerasan akan membuat negara dan Mesir berlutut, maka mereka harus mempertimbangkannya kembali,'' katanya. ''Kita tidak akan pernah diam dalam menghadapi kehancuran negara.''
Sisi mengudeta presiden terpilih, Muhammad Mursi, pada 3 Juli. Dia mengatakan tidak bisa mengabaikan protes luas terhadap pemerintahan Mursi itu.